TRAVEL.AC.ID – Beberapa hari terakhir Solana, Avax, dan BlockDAG mencuri perhatian para investor di seluruh dunia. Konon akan membawa dampak signifikan di masa depan.
Namun beberapa hari terakhir ini ketiganya mendapatkan nasib yang berbeda.
Seperti yang dapat dirasakan bersama bahwa saat ini market cryptocurrency tengah mengalami gejolak yang sangat luar biasa. Likuiditas terjadi dalam jumlah besar.
Bahkan merosotnya harga Bitcoin dan Ethereum juga turut mempengaruhi aset kripto lainnya.
Akan tetapi di tengah gejolak tersebut, nasib dari ketiga aset kripto yang saat ini tengah banyak dibicarakan menunjukkan perbedaan.
Nasib mereka tidak menunjukkan tanda – tanda linier. Terlebih BlockDAG yang justru menunjukkan daya tariknya.
Antara Solana, AVAX, dan BlockDAG, minat para investor pekan ini mengarah pada inovasi pengembangan teknologi yang dilakukan oleh BlockDAG.
Banyak diantara mereka yang terkesan dengan inovasi mereka.
Mengenal Apa itu Solana, AVAX, dan BlockDAG
Solana adalah platform blockchain yang dirancang untuk mendukung aplikasi desentralisasi (dApps) dan kripto. Ini menawarkan kecepatan transaksi yang sangat tinggi dan kapasitas pemrosesan yang besar, berkat arsitektur uniknya yang dikenal sebagai Proof of History (PoH).
Solana dapat menangani hingga 65.000 transaksi per detik, menjadikannya salah satu blockchain tercepat yang tersedia saat ini.
AVAX, atau Avalanche, adalah platform blockchain open-source yang dirancang untuk meluncurkan aplikasi desentralisasi, aset digital baru, dan protokol DeFi yang dapat diperdagangkan.
Avalanche menggunakan konsensus dinamis yang disebut Avalanche Consensus, yang memungkinkan jaringan mencapai kesepakatan dengan cepat dan aman.
Ini juga mendukung berbagai jaringan subnet, yang memungkinkan pengguna untuk membuat blockchain khusus mereka sendiri dengan aturan khusus.
BlockDAG adalah teknologi yang digunakan dalam beberapa sistem blockchain untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi.
Berbeda dengan struktur rantai blok tradisional yang digunakan dalam sistem seperti Bitcoin, di mana blok ditambahkan satu per satu dalam urutan linear, BlockDAG memungkinkan blok ditambahkan secara paralel.
Ini berarti bahwa transaksi dapat diproses lebih cepat dan lebih efisien, karena tidak perlu menunggu blok sebelumnya ditambahkan sebelum blok berikutnya dapat diproses.
BlockDAG juga lebih tahan terhadap serangan double-spend, karena struktur paralelnya membuat lebih sulit bagi penyerang untuk mengubah urutan transaksi.
Table of Contents
Solana di Fase Pemulihan
Dari Solana, Avax, dan BlockDAG, nasib SOL masih cukup baik. Seperti yang telah diketahui bahwa Jaringan SOL merupakan salah satu blockchain yang ternama setelah Bitcoin dan Ethereum.
Beberapa waktu terakhir jaringan tersebut menunjukkan tanda – tanda fase pemulihan. Tentu ini sangat menarik sekaligus kabar gembira bagi para investor. Sebelumnya Solana terdapat kemunduran yang berdampak pada kegagalan transaksi. Kendati demikian, analis tetap memandang positif prospek jaringan ini.
Meskipun market cryptocurrency mengalami penurunan yang signifikan, akan tetapi volume perdagangan aset kripto ini meningkat. Hal ini menandakan masih ada kepercayaan investor terhadap prospek dari SOL.
Para ahli mengatakan bahwa peningkatan volume perdagangan Solana ini menunjukkan adanya kemungkinan pemulihan kuat di masa mendatang. Salah satunya didorong dengan para pengembang yang aktif mengatasi permasalahan pada kapitalisasi jaringan. Masalah tersebut yang salah satunya menyebabkan kegagalan transaksi.
Antisipasi terhadap adanya kemungkinan kenaikan harga Solana semakin menambah keyakinan akan periode kerja yang kuat di masa selanjutnya.
Kekhawatiran Terhadap AVAX
Dari ketiga aset kripto tersebut, Solana, AVAX, dan BlockDAG, Avalanche menjadi ekosistem kripto yang nasibnya mengkhawatirkan. Hal itu setidaknya dilihat dalam pekan terakhir ini. Tantangan yang cukup serius tengah menghambat pertumbuhannya di masa mendatang.
AVAX terlihat mengikuti trend market yang mengalami penurunan signifikan. Ini menimbulkan kekhawatiran terkait keberlanjutan dari ekosistem ini.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa penggunaan smart contract di ekosistem AVAX mengalami penurunan. Di samping itu juga adanya kemerosotan aktivitas di platform Avalanche yang turut menjadi sorotan dari kekhawatiran ini.
Melihat hal ini, Avalanche tentu perlu mengambil tindakan untuk mempertahankan kepercayaan para developer dan investor.
Hal itu tidak terlepas dari peningkatan inovasi, memperkuat teknis, hingga meningkatkan keterlibatan pengguna. Ketiga poin tersebut dapat menjadi solusi untuk memastikan pertumbuhan ekosistem dalam jangka panjang.
BlockDAG Menarik Minat Investor
Suatu perbedaan nasib terlihat jelas di antara Solana, AVAX, dan BlockDAG. Dalam situasi market yang tengah kurang stabil, BlockDAG mulai banyak diperbincangkan.
Proyek ini digadang – gadang mampu mewujudkan skalabilitas yang signifikan melalui teknologi Directed Acyclic Graph.
Jaringan ini mengklaim bahwa ini merupakan inovasi yang mampu memproses transaksi secara paralel. Teknologi tersebut berhasil menarik minat investor dengan signifikan.
Bahkan seiring dengan minat yang semakin besar, pada batch selanjutnya harga BlockDAG akan diatur menjadi US$0,006.
Terlebih puncak dari perjalanan jaringan ini adalah rilisnya DAGpaper di Las Vegas Sphere. Ini menjadi poin penting untuk potensi serta Return on Investment (ROI) yang sangat luar biasa.
Ditambah lagi keunggulan yang memanfaatkan mekanisme konsensus PoE alias Proof of Engagement yang menyajikan pengalaman unggul bagi pengguna. Tentu masa depan di pasar kripto semakin meyakinkan.
Perbedaan nasib antara Solana, AVAX, dan BlogDAG saat ini tengah berada dalam pantauan para investor. Tentu mereka berharap ketiga aset kripto tersebut bisa tumbuh dengan baik di market cryptocurrency.
