Mari kita telusuri lebih lanjut tentang bagaimana Ditjen Aptika Kemkominfo berencana untuk menghadapi peluang dan tantangan dalam penerapan teknologi blockchain ini.

Ditjen Aptika Kemkominfo telah menunjukkan komitmennya untuk mendukung perkembangan ekosistem blockchain di Indonesia.

Langkah ini diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.

Kominfo telah merancang berbagai kebijakan untuk menciptakan dan meningkatkan kemajuan ekosistem digital.

Mari kita telusuri lebih lanjut tentang bagaimana Ditjen Aptika Kemkominfo berencana untuk menghadapi peluang dan tantangan dalam penerapan teknologi blockchain ini.

Komitmen Kemkominfo RI Dukung Perkembangan Ekosistem Blockchain

Kemkominfo RI Berkomitmen Dukung Perkembangan Ekosistem Blockchain
Kemkominfo RI Berkomitmen Dukung Perkembangan Ekosistem Blockchain

Ditjen Aptika Kemkominfo telah menunjukkan komitmennya untuk mendukung perkembangan ekosistem blockchain di Indonesia.

Langkah ini diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.

Kominfo telah merancang berbagai kebijakan untuk menciptakan dan meningkatkan kemajuan ekosistem digital.

Pada tanggal 17 Januari 2024, Ditjen Aptika Kemkominfo menandatangani kerjasama dengan Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I).

Kerjasama ini bertujuan untuk mengembangkan industri blockchain di Indonesia. Salah satu hasil dari kerjasama ini adalah penyusunan peta ekosistem industri blockchain di Indonesia.

Untuk mendukung ekosistem ekonomi digital, Ditjen Aptika Kemkominfo telah melakukan Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 20 Februari 2024.

FGD ini dilakukan bersama dengan A-B-I dengan tema “At the Table – Blockchain Frontier: Navigating Challenges, Reinforcing Regulation”. FGD ini merupakan tindak lanjut dari penyusunan kajian tersebut.

Dalam era digital saat ini, teknologi terus berkembang dengan cepat dan menyentuh segala aspek kehidupan manusia.

Berdasarkan Visi Indonesia Digital 2045, Artificial Intelligence (AI), Blockchain, IoT, Metaverse dan Quantum Computing merupakan lima teknologi masa depan yang akan mendisrupsi supply chain sektor-sektor konvensional.

Untuk mengantisipasi dampak negatif, tantangan dan risiko yang mungkin muncul, pengembangan talenta terkait teknologi baru menjadi salah satu hal yang memerlukan perhatian khusus.

Ditjen Aptika Kemkominfo telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong pengembangan talenta dengan cepat.

Baca juga tentang Kripto: Mengenal Blockchain Yang 2024 Kini Jadi Solusi Perbankan Era Baru oleh Platform Aset Digital Terkemuka

Peluang dan Tantangan Penerapan Blockchain

Blockchain, sebagai teknologi yang mendukung transaksi digital, membawa sejumlah peluang dan tantangan.

Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

Peluang:

  1. Keamanan Keuangan: Blockchain memastikan bahwa semua catatan transaksi yang sudah terekam tidak bisa diubah oleh siapa pun, sehingga keamanan finansial pemerintah maupun masyarakat akan lebih terjamin.
  2. Kestabilan Perputaran Uang: Blockchain dapat mencegah terjadinya inflasi karena defisit peredaran uang jika dibandingkan dengan permintaan masyarakat. Sebab, semua orang bisa melihat catatan transaksi dalam jaringan, dan jaringannya pun juga tidak dikendalikan oleh satu entitas tunggal.
  3. Mendukung Cashless Society: Blockchain mendukung terwujudnya cashless society dengan menyediakan infrastruktur yang aman, transparan, dan efisien untuk melakukan transaksi digital.

Tantangan:

  1. Volatilitas Nilai Mata Uang: Karena pasar mata uang kripto yang identik dengan blockchain masih relatif muda dan lebih kecil dibandingkan dengan mata uang konvensional, hal ini akan mempengaruhi stabilitas nilai mata uang.
  2. Regulasi: Regulasi terkait blockchain masih berkembang dan dapat berbeda di berbagai negara.
  3. Skalabilitas: Beberapa blockchain saat ini mengalami masalah skala yang dapat membatasi jumlah transaksi yang dapat diproses.
  4. Kesadaran dan Pendidikan: Pemahaman tentang blockchain masih kurang di kalangan bisnis dan masyarakat umum.
  Pantera Capital Kembali Dorong Pertumbuhan Jaringan TON: Dukungan dari Blockchainmedia.id

Penutup

Dengan demikian, blockchain memiliki potensi besar untuk membawa perubahan signifikan dalam berbagai sektor, termasuk perbankan. Namun, tantangan yang ada juga perlu dihadapi dan diatasi.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Ditjen Aptika Kemkominfo, diharapkan blockchain dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.

Referensi:

  • Ditjen Aptika Kemkominfo. (2024, Februari 23). Ditjen Aptika Kemkominfo siap mendukung Pengembangan Ekosistem Blockchain di Indonesia. Ditjen Aptika.
  • Graduate Program Home Article. (2024, April 4). 5 Peluang dan Tantangan Penerapan Teknologi Blockchain di Indonesia. Graduate Program Home Article.
  • Nusa Finance. (2023, November 10). Hal yang Harus Kamu Tahu tentang Teknologi Blockchain. Nusa Finance.
  • Maariftech. (n.d.). Blockchain dalam Bisnis: Potensi dan Penerapannya. Maariftech.
  • Rendy Almaheri. (n.d.). 50 Judul Skripsi di Bidang Komputer: Teknologi Blockchain. Medium.

Bagikan:

muh zadit

SEO Blogger Copywriting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *